Kamis, 29 November 2012

Representasi : Resemblences Theories


Secara garis besar, ada 2 macam teori keserupaan, yaitu NonPerceptiual Resemblence Theory, dan Perceptual Resemblence Theory, keduanya didasari pemikiran bahwa gambar menyerupai dari objek nyatanya. 

Teori ini mengabaikan baik pembuat atau yang melihat gambar, sehingga teori ini dapat berlaku bagi manusia atau hewan, jadi, memiliki akal pikiran atau tidak, hal itu tidak menjadi masalah.

NonPerceptual Resemblance Theory


Teori ini menyatakan bahwa sebuah foto atau gambar mempresentasikan objek nyata melalui sifat kesamaannya. Teori ini memiliki intuisi ketertarikan, karena pada saat kita melihat gambar kita melihat adanya beberapa kesamaan antara gambar dan objek yang direpresentasikan, baik dalam hal garis, lengkungan, bentuk, warna dan sebagainya.

Pada teori ini, sebuah foto mungkin meyerupai sebagian dari objek nyata yang ada didalam pikiran kita, namun disisi lain mungkin tidak menyerupai sama sekali, contohnya pada foto penari, disisi satu menyerupai seorang penari, namun disisi lain tidak menyerupai seorang perempuan dewasa.

Contoh lainnya adalah pada sebuah foto botol minuman, objek dalam foto tersebut dapat menyerupai sebuah tabung dalam hal bentuk, namun tidak dalam hal lengkungan atau warna. sehingga dapat menyerupai sesuatu yang lain.

Contoh lainnya lagi, adalah sebuah poster yang memiliki objek manusia didalamnya, seorang perempuan, kita mungkin melihat perempuan tersebut seperti salah satu saudara kita, meskipun tidak secara keseluruhan, meski hanya bentuk muka, atau kesamaan letak mata. meski disisi lain, misal bentuk hidung tidak mirip sekali.

Perceptual Resemblence Theory


Teori ini memperhatikan sudut pandang dalam melihat sebuah objek, sebuah lukisan dapat menyerupai subjeknya jika lukisan tersebut memiliki kekuatan yang sama untuk mempengaruhi penglihatan dengan objek nyata.

Menurut teori ni, pada saat kita melihat, kita menerima informasi visual tanpa ada pengaruh dari keyakinan atau pemikiran kita, informasi ini juga dipisah kan dari sebuah proses kognitif, dan juga dari panca indra selain penglihatan, jika teori ini benar, maka pada saat kita melihat sebuah foto atau gambar, kita melihatnya secara murni atau polos tanpa pengaruh lain, sehingga jika seseorang dari masa lalu melihat foto pada jaman sekarang, mislkan foto seekor gajah, maka dia akan mengenali objek yang ada didalam foto tersebut adalah gajah, tanpa memperdulikan itu adalah sebuah fotografi yang tak ada dijamannya.

Pada hewan, contohnya merpati-merpati yang diperlihatkan foto-foto elang atau pemangsa lainnya, dapat mengenali objek foto tanpa memperdulikan bahwa dia memiliki pikiran atau tidak.


Christopher Peacocke, berpendapat bahwa resemblances atau penyerupaan tidak didasarkan pada objek dan sifat-sifatnya, tetapi bergantung daripada subjektifitas viewers tentang kesamaan antara peristiwa didalam foto dan didunia nyata yang sebenarnya.

sebagai contoh pada saat kita menggambar kaki dari penari, maka kita akan menggambar secara subjektifitas dibandingkan secara objektifitas, kita akan menggambar kaki seperti yang kita "kenal" tergantung dari sudut pandang, dang pengaruh-pengaruh lainnya. Sehingga gambar tersebut tidak objektif dan menyeleneh dari objek sebenarnya, tetapi tetap menyerupainya.

Foto atau gambar pun tidak perlu meyerupai objek dalam segala hal, hanya beberapa bagian yang dianggap penting, tergantung dari foto atau gambarnya sendiri.

1 komentar: